PAPER 1
Manusia
dan Kebudayaan
a.
Pengertian
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” dari
bahasa sansekerta, “mens” dari bahasa latin, yang berarti berpikir, berakal,
atau makhluk yang mampu berakal budi.
Secara umum manusia adalah makhluk sosial dimana dia
selalu membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia membutuhkan interaksi
dengan makhluk lain.
Di bawah ini beberapa pengertian manusia menurut
para ahli:
·
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
·
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY
AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
· PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih
makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan.
b.
Hakekat
Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut:
1. Makhluk
yang memiliki tenaga dalam menggerakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Makhluk
yang memiliki sifat rasional, bertanggung jawab dalam tinkah laku intelektual
dan sosial.
3. Dapat
mengarahkannya kea rah yang positif, mengatur dan mengontrol dirinya, dan
menentukan nasibnya sendiri.
4. Makhluk
yang selalu berkembang dan berkembang selama hidupnya.
5. Makhluk
yang selalu berusaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain, dan
membuat dunia menjadi lebih baik.
6. Makhluk
tuhan yang kemungkinan memiliki sifat jahat atau baik.
7. Makhluk
yang sangat di pengaruhi oleh lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa hidup
tanpa lingkungan sosialnya.
c.
Kepribadian
Bangsa Timur
Bangsa timur di kenal sebagai bangsa yang ramah dan
sopan. Bangsa lain menyukai bangsa timur, karena memiliki kepribadian yang
tidak indiviualis dan suka tolong menolong.
Bangsa timur identik dengan penduduknya yang
sebagian besar berrambut hitam, berkulit sawo matang ada juga yang berkulit
putih, dan bermata sipit. Sebagian besar penduduk bangsa timur berpakaian sopan
dan tertutup, karena sebagian penduduk bangsa timur beragama islam dan
mengikuti norma yang ada. Namn zaman sekarang kebanyakan penduduk bangsa timur
mengikuti kebiasaan bangsa barat. Kebiasaan yang bertentangan dengan kebiasaan
penduduk timur.
Berikut kepribadian bangsa timur:
1. Hospitality
Maksud dari sifat ini adalah yang ramah dan sopan
serta mudah bersosialisasi.
2. Hardworking
Bangsa timur di kenal dengan kepribadian yang tidak
mudah menyerah, pekerja keras, rajin dan bersungguh sungguh.
3. Religious
and well cultured
Bangsa timur di kenal dengan ras dan kebudayaan.
Tidak hanya itu bangsa timur juga, hal utama yang menjadi pedoman bangsa timur
adalah tradisi dan agama.
4. Respect
for elders
Bangsa timur di kenal dengan bangsa yang menjujung
tinggi norma kesopanan.
5. Diligent
Karena dikenal sebagai bangsa yang rajin dan pekerja
keras, membuat bangsa timur menjadi bangsa yang cerdas.
6. Attached
to norms
Bangsa timur cenderung judgemental terhadap hal-hal
yang bertentangan dengan norma norma yang ada. Maka dari itu bangsa timur di
kenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi norma- norma bangsa itu sendiri.
7. Strong
family ties
Kebanakan bangsa timursangat bergantung pada keluarganya.
Kelurga menjadi faktor utama dalam mempertimbangkan karir atau jodoh.
Contoh kepribadian bangsa timur:
Setiap hari bekerja untuk mendapatkan uang, untuk
membeli kebutuhan yang di butuhkan.
PAPER 2
Manusia
dan Kebudayaan
a.
Pengertian
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan,
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
b. Unsur-unsur
Kebudayaan
Berikut unsur-unsur kebudayaan menurut para ahli:
1.
Melville J. Herskovits
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a.
alat-alat teknologi
b.
sistem ekonomi
c.
keluarga
d.
kekuasaan politik
2.
Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a.
sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
b.
organisasi ekonomi
c.
alat-alat, dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
d.
organisasi kekuatan
(politik)
3.
Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan
secara universal (universal categories of culture) yaitu:
a.
bahasa
b.
sistem pengetahuan
c.
sistem tekhnologi, dan
peralatan
d.
sistem kesenian
e.
sistem mata pencarian
hidup
f.
sistem religi
g.
sistem kekerabatan,
dan organisasi kemasyarakatan\
c. Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.
Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak di dalam kepala masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka hasil dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis masyarakat
tersebut.
2.
Aktivitas (tindakan)
Wujud ini sering di sebut sebagai sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul pada manusia lainnya. Sifatnya konkret, ada di kehidupan sehari-hari, dapat
di amati, dan di dokumentasikan.
3.
Artefak (karya)
Artefak merupakan wujud kebudayaan hasil aktivitas,
perbuatan, dan karya manusia yang menghasilkan berupa benda, hal yang dapat di
raba, di rasakan, dan di dokumentasikan.
d. Orientasi Nilai Kebudayaan
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya. Secara
fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku
seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan
berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994).
Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara
universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut
adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3)
hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia
dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia
sesamanya.
Masalah Dasar Dalam
Hidup
|
Orientasi Nilai
Budaya
|
||
Konservatif
|
Transisi
|
Progresif
|
|
Hakekat Hidup
|
Hidup itu buruk
|
Hidup itu baik
|
Hidup itu sukar tetapi harus diperjuangkan
|
Hakekat Kerja/karya
|
Kelangsungan hidup
|
Kedudukan dan kehormatan / prestise
|
Mempertinggi prestise
|
Hubungan Manusia Dengan Waktu
|
Orientasi ke masa lalu
|
Orientasi ke masa kini
|
Orientasi ke masa depan
|
Hubungan Manusia Dengan Alam
|
Tunduk kepada alam
|
Selaras dengan alam
|
Menguasai alam
|
Hubungan Manusia Dengan Sesamanya
|
Vertikal
|
Horizontal/ kolekial
|
Individual/mandiri
|
e. Perubahan Kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi
akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi
perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
1. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup
yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru
dalam masyarakat tersebut.
2.
Samue Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang
terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut
terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
3.
Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk
nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
4.
Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur masyarakat.
Faktor-faktor internal penyebab perubahan
kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
·
Adanya ketidakpuasan
terhadap sistem nilai yang berlaku.
·
Adanya individu yang
menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
·
Adanya penemuan baru
yang diterima oleh masyarakat.
·
Adanya perubahan dalam
jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan
kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
·
Adanya bencana alam,
seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
·
Timbulnya peperangan.
·
Kontak dengan
masyarakat lain.
f. Kaitan
Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang berkaitan sangat
erat satu sama lain. Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di
laksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan di nilai sebagai
dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaan itu. Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa manusia tidak dapat di simpulkan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Apa yang ada pada suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari manusia yang
membuatnya.
Contoh kaitan manusia dengan kebudayaan:
·
Kebudayaan atas faktor
ke daerahan
Adat-istiadat melamar di lampung dan minangkabau. Di minangkabau
biasanya pihak perempuan yang melamar, tetapi di lampung pihak laki laki yang
melamar.
·
Cara hidup di kota dan
di desa
Perbedaan anak yang di besarkan di kota dan di besarkan di desa.
Anak yang di besarkan di kota lebih terbuka dan lebih menonjol di antara
teman-temannya, sedangkan anak yang di besarkan di desa lebih percaya diri
sendiri dan sikap menilai.
·
Kebudayaan khusus
kelas sosial
Di masyarakat dapat kita jumpai beberpa kelas kelas sosial
seperti, kelas sosial rendah, kelas sosial menengah, dan kelas sosial tinggi. Missal
cara berpakaian, etika, bahasa sehari-hari, dan cara mengisi waktu luang.
·
Kebudayaan atas dasar
agama
Berbagai masalah yang ada pada agama pun melahirkan kepibadian
yang berbeda-beda.
·
Kebudayaan berdasarkan
profesi
Misalnya, seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
dengan tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggalnya.
nama: mutiara deviani
kelas: 1pa14
npm: 14515864